PERENCANAAN PROMOSI DAN DISTRIBUSI
PERENCANAAN
PROMOSI DAN DISTRIBUSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perusahaan dalam keberadaannya sebagai
salah satu unit organisasi, pada dasarnya didirikan untuk mencapai suatu
tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan pada dasarnya
adalah untuk mencapai keuntungan serta menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh
karena itu setiap pimpinan perusahaan akan berupaya agar perusahaannya dapat
tetap hidup dan memperoleh laba yang diharapkan atau maksimal.
Setiap pimpinan perusahaan dituntut untuk
dapat menyusun perencanaan pemasaran yang efektif, sehingga dapat meningkatkan
volume penjualan. Salah satu unsur terpenting dari perencanaan pemasaran adalah
promosi dan distribusi. Kegiatan pemasaran tersebut akan berhasil dan
berkembang bersamaan dalam suatu kegiatan pemasaran yang telah direncanakan.
Pemasaran memegang peranan penting demi kelangsungan hidup perusahaan, selain
produk yang berkualitas, harga yang bersaing, saluran distribusi yang mudah dijangkau,
promosi juga merupakan unsur yang perlu diperhatikan. Bahkan promosi adalah
ujung tombak akan keberhasilan pemasaran.
Keberhasilan suatu kegiatan promosi yang
dilakukan perusahaan sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel promosi.
Pemilihan variabel-variabel promosi yang tepat, efisien dan efektif merupakan
kunci pokok kegiatan promosi suatu perusahaan. Variabel promosi terdiri dari
periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.
Mengingat besarnya pengaruh promosi
terhadap peningkatan volume penjualan sebuah perusahaan maka mutlak diperlukan
perencanaan, pegendalian, dan pengawasan terhadap kegiatan promosi penjualan
yang dilakukan perusahaan. Agar kegiatan promosi perusahaan dapat mencapai
sasaran, harus dibuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dibuat dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan kegiatan ini, sehingga
promosi perusahaan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Langkah pengendalian serta pengawasan
dilakukan setelah perencanaan ditetapkan. Upaya dilakukan untuk pengendalian
biaya-biaya yang akan terjadi di masa mendatang, serta mengawasi setiap
perubahan yang terjadi dalam biaya promosi. Perubahan tersebut dititikberatkan
pada kuat-lemahnya pengaruh setiap media promosi terhadap peningkatan penjualan.
Masalah mengenai macam media promosi yang harus dipilih oleh perusahaan juga
merupakan bagian penting dalam proses pengendalian, mengingat banyaknya macam
media promosi yang tersedia. Jenis media promosi yang dipandang paling baik
oleh manajer pemasaran tidak akan selalu efektif apabila ternyata media promosi
tersebut tidak menunjang peningkatan volume penjualan seperti yang diharapkan.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan ada-tidaknya hubungan timbal-balik atas
pengeluaran yang telah dilakukan dengan peningkatan penjualan yang terjadi.
Jadi dengan sejumlah dana yang tersedia, perusahaan, dalam hal ini manajer
pemasaran harus dapat menetapkan media-media promosi yang akan digunakan,
sehingga menghasilkan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan.
Selain itu dalam usaha untuk memperlancar
arus barang dan jasa, perlu diperhatikan dalam hal pemilihan saluran
distribusi. Karena cepat lambatnya suatu produk sampai ketangan konsumen
dipengaruhi oleh penentuan saluran distribusi. Disamping kesalahan pemilihan
saluran yang kurang bagus akan mengakibatkan produk yang harusnya sampai pada
konsumen tidak bisa tepat waktu, meskipun produknya bagus tapi hal itu akan
menjadi produk yang kurang bermanfaat karena melewati batas waktu kebutuhan
konsumen akan produk tersebut. Hampir setiap perusahaan yang berdiri
menggunakan saluran distribusi, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan
dagang. Dengan melalui distribusi inilah yang merupakan usaha bagi setiap
perusahaan untuk mendekatkan produknya agar mudah dicapai konsumen.
Saluran distribusi berpengaruh terhadap
peningkatan volume penjualan. Karena banyak sedikitnya produk yang akan sampai
ketangan konsumen ditentukan perantara yang merupakan penghubung dari produsen
ke konsumen. Semakin banyak perantara yang digunakan, maka produkpun akan
segera menyebar keberbagai wilayah konsumen, sehingga konsumen merasa mudah
dalam mendapatkan produk yang diinginkan.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian promosi
2. Untuk
mengetahui tujuan promosi
3. Untuk
mengetahui perencanaan promosi
4. Untuk
mengetahui pengertian distribusi
5. Untuk
mengetahui bentuk – bentuk distribusi
6. Untuk
mengetahui alternatif distribusi
7. Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Promosi
1. Pengertian
Promosi
Kata “promosi” berasal dari bahasa latin,
yaitu Promovera(Promotion) yang dalam bahasa Inggris
diterjemahkan: to move forward advance, dimana terjemahan
secara fungsional sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat, (immediately
stimulating purchase), kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel
Strach (Renald Khasali, 1995: 10)
Kata promosi mempunyai arti untuk
memberitahu, membujuk atau mengingat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989: 68),
promosi difungsikan sebagai kelanjutan dari publikasi sehingga para calon
konsumen tidak hanya mengenal produk yang ditawarkan, tetapi juga mau berbuat
atau bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam alat promosi
tersebut.
Promosi menjadi salah satu faktor penentu
berhasil tidaknya suatu program pemasaran, meskipun sebuah produsen bisa
menciptakan suatu produk yang bagus, dengan kwalitas yang tinggi, kemasan yang
baik, logo yang menarik, dan lain-lain, tetapi bila tidak ditunjang dengan
adanya upaya promosi akan sulit untuk dapat meraih kesuksesan dari hasil
penjualan di pasaran. Melalui promosi dapat dijelaskan kepada para calon
konsumen mengenai keunggulan dari produk tersebut dan lebih mengenai kepada
sasaran.
2. Tujuan
promosi
Menurut Fandy Tjiptono (1997 : 221) tujuan
utama dari promosi yaitu:
a. Menginformasikan
(informing) dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu
produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk,
menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan
yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, membangun citra
perusahaan.
b. Membujuk pelanggan
sasaran (persuading) untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke
merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong
pembeli untuk belanja saat itu juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga (salesman).
c. Mengingatkan (reminding)
dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada
kampanye iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan.
Secara singkat promosi berkaitan dengan
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu
memahaminya, berubah sikap, menyukai yakin kemudian akhirnya membeli dan selalu
ingat akan produk tersebut.
3. Perencanaan
Promosi
Setiap manusia mempunyai karakteristik mental
maupun fisik yang berbeda-beda, oleh sebab itu sangat diperlukan sekali
perencanaan yang matang agar sebuah promosi dapat berhasil seperti yang
diinginkan, untuk tercapainya keinginan tersebut diperlukan keputusan-keputusan
yang mendukung dan jelas sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
Resep promosi (Promotion Mix) yang
sampai sekarang banyak dianut adalah :
a. Periklanan (advertising)
Iklan adalah berita pesan yang bertujuan
untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang
ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) Periklanan adalah suatu
komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan
informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang
menguntungkan bagi pengiklan (Renald Kasali., Manajemen Periklanan.,
1995 ; 51) Secara sederhana iklan dapat didefinisikan pula sebagai pesan
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu
media, iklan merupakan salah satu unsur penting dalam promosi,bersama-sama
beriringan dengan personal selling,sales promotion, dan publicity Iklan
merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix), dan bauran promosi adalah
bagian dari bauran pemasaran (marketing mix).
Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran
untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian
dikembangkan oleh Philip Kotler, dan kini digunakan secara luas. Bauran
pemasaran terbagi dalam empat tahapan yakni product(produk), place (tempat), price (harga)
dan promotion (promosi). Tiap tahapan mempunyai hubungan yang
saling terikat sehingga bila satu tahap tidak berjalan dengan lancar maka akan
mempengaruhi tahap yang lain. Iklan masih sering disamakan maknanya dengan
promosi, padahal iklan merupakan bagian dari promosi. Untuk membedakan antara
iklan dengan promosi berdasarkan sasarannya adalah sebagai berikut.: Iklan ;
yang menjadi sasaran dari iklan adalah mengubah jalan pikiran setiap konsumen
untuk membeli. dan promosi ; Sedangkan yang menjadi sasaran dari promosi adalah
merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating purchase).
Iklan memiliki sasaran yang berbeda dengan
unsur lainya, seperti produk , harga, maupun tempat (distribusi)nya, ketiga
unsur tersebut memilki sasaran pada pasar konsumen, sedangkan iklan memiliki
sasaran pada konsumen sasaran. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut
: Pasar sasaran ; yaitu suatu pasar yang dituju, dalam hal ini pasar sasaran
adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep
segmentasi pasar. Dan konsumen sasaran; yaitu pasar sasaran ditambah dengan
faktor-faktor disekelilingnya yang mempengaruhi pasar sasaran untuk mengambil
keputusan
1) Tujuan periklanan
Sudah sewajarnya setiap tindakan yang diambil
memiliki tujuan, dan tujuan dari periklanan adalah :
a) Memperkenalkan produk
pada konsumen
b) Menciptakan kesadaran
akan merek
c) Membentuk citra merek
d) Mempengaruhi konsumen
untuk membeli produk yang ditawarkan
e) Membangun citra korporat
dan lini produk
f) Mengubah persepsi
terhadap derajat kepentingan atribut merek dengan cara mengiklankan USP (unique
selling point)
g) Memperkuat sikap
pelanggan
h) Restock (mengingatkan
pembeli agar membeli lagi produk tersebut
Suatu
program periklanan harus selalu dimulai dengan pengidentifikasian
dari pasar sasaran dan motif pembelinya, untuk itu diperlukan
pengambilan keputusan melalui langkah 5 M yaitu :
a) Mission (misi)
:
▪
Apakah tujuan periklanan ?
▪
Siapa sasaran penjualan ?
b) Money (uang)
:
▪ Berapa anggaran iklan yang akan di
keluarkan ?
c) Message (pesan)
:
▪ Pesan apa yang harus disampaikan ?
▪
Tinjauan tanggung jawab sosial
d) Media (media)
:
▪ Media apa yang akan digunakan ?
▪
Berapa jauh jangkauan frekwensi yang di terima konsumen ?
▪ Kapan pesan itu disampaikan, dan berapa
sering (Media Timing)
e) Measurement (mengetahui
hasil ukuran iklan) :
▪
Bagaimana hasil dari iklan ?
▪
Dampak penjualan dan dampak komunikasi ?
2) Manfaat periklanan
Manfaat periklanan bagi produsen adalah :
a) Memungkinkan produsen
untuk berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus.
b) Memungkinkan produsen
menyebarluaskan informasi tentang produk dan perusahaannya seluas-luasnya.
c) Memungkinkan produsen
untuk mendramatisir perusahaan dan produknya, melalui penggunaan cetakan, suara
dan warna yang menarik perhatian.
3) Tahapan iklan
Supaya
sebuah iklan mampu mengena seperti yang diinginkan, untuk itu dalam pembuatan
iklan perlu diperhatikan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang di kenal AIDCA,
yang terdiri dari :
a) Attention (Perhatian)
Iklan harus bisa menarik perhatian dari
targetaudience, baik pembaca, pendengar, pemirsa. Untuk itu iklan
memerlukan bantuan antara lain ukuran (size untuk media
cetak, air time untuk media penyiaran), penggunanan warna (spot atau full
color), tata letak (lay out), jenis huruf (typografi) yang
ditampilkan selain itu untuk menarik pembeli dapat menggunakan cara seperti
berikut :
▪ Head
line yang terarah ke tujuan iklan
▪
Slogan yang mudah diingat
▪ Menonjolkan
atau menebalkan huruf
▪ Selling
point (keunggulan produk) suatu produk
▪
Huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang intinya menjual
▪
Sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek
b) Interest (minat)
Bagaimana caranya para calon konsumen
berminat untuk membeli produk yang kita tawarkan, untuk itu konsumen perlu
dirangsang agar tertarik kemudian mau untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan
yang disampaikan
c) Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan harus berhasil menimbulkan keinginan
konsumen untuk memilki atau menikmati produk yang di iklankan
d) Conviction (rasa
percaya)
Pada tahap ini iklan telah berhasil
menciptakan kebutuhan calon pembeli, maka untuk menimbulkan rasa percaya pada
diri calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan
seperti testimonialatau pembuktian
e) Action (tindakan)
Merupakan harapan agar calon pembeli segera
pergi membeli produk yang diklankan, atau menyimpan dalam ingatan mereka
sebagai catatan untuk membelinya suatu saat nanti, sehingga setidak-tidaknya dapat
menjadi sebuah investasi jangka panjang karena telah tertanam dibenak konsumen
dan calon konsumen tentang imageproduk yang diiklankan
4) Jenis-jenis iklan
Jenis-jenis iklan dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
1. Above-the-line (iklan
lini atas)
Merupakan jenis iklan yang mengharuskan
pembayaran komisi kepada biro iklan, antara lain :
▪
Media cetak (Koran, majalah)
▪
Media elektronik (TV, radio)
▪
Media luar ruangan (poster, billboard, spanduk dll)
2. Below-the-line (iklan
lini bawah)
Merupakan jenis iklan yang tidak
menggunakan pembayaran komisi, misal : Iklan dalam pameran /eksbisi, lembaran
iklan yang di kirimkan ke rumah-rumah melalui pos, literature penjualan,
serta iklan pragaan di tempat-tempat penjualan ( Frank.Jefkins, Periklanan.,1996;380)
5) Perancangan iklan
Pesan
periklanan meliputi dua unsur utama: daya tarik (copy claims) dan metode
presentasi (executions style):
1. Daya tarik (copy
claims)
Daya tarik iklan merupakan argumen
pernyataan deskritif yang termuat dalam pesan iklan, ada tiga jenis daya tarik
iklan:
· Daya tarik yang
menggambarkan atribut fisik produk
· Daya tarik yang
menggambarkan manfaat fungsional
· Daya
tarik yang mengasosiasikan produk dengan tipe orang yang menggunakan
2. Metode presentasi
· Symbolic
associations,
Yaitu mendramatisasai atribut dengan jalan mengasosiasikan produk atau jasa
dengan tipe individu tertentu
· Testimonials,
Yaitu menggunakan selebritis yang berkaitan dengan produk kategori untuk
mendukung manfaat produk
· Product
demonstrations, yaitu menampilkan kemampuan produk untuk memecahkan
masalah spssifik yang dihadapi pembeli
· Slice
of life,
yaitu menampilka penggalan atau keseharian orang awam dalam memecahkan masalah
spesifik
· Comparison
advertising,
yaitu membandingkan dua atau lebih merek berdasarkan satu atau lebih atribut
tertentu
· Humor,
yaitu menggunakan humor atau lelucon untuk menarik perhatian pemirsa
6) Penyusunan Anggaran
Periklanan
Ada
empat hal dalam perancangan anggaran periklanan, agar tercapai target yang
diinginkan. Keempat tahap tersebut adalah :
1. Menetapkan anggaran dasar
2. Memperkirakan kebutuhan
biaya perancangan pesan, biaya sangat di pengaruhi oleh besarnya pasar sasaran,
ukuran, durasi, panjang iklan, frekwensi iklan
3. Melakukan eksperimen
untuk mendapatkan dampak dari program periklanan
4. Merevisi anggaran
Sehingga sebuah iklan mampu menigkatkan
penjualan dan tidak melenceng dari sasaran pasarnnya
b. Penjualan
personal (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung
( tatap muka ) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. (Tjiptono, 1997 : 224).
Personal selling dapat
mengambil berbagai bentuk , antara lain kunjungan wakil perusahaan ke
tempat pembeli (sales person), pelayanan penjualan di toko eceran,
dan sebagainya. Disamping itu ada juga yang berbentuk :
1) Door
to door
2) Undangan
kepada pelanggan untuk mengadakan penjualan maupun untuk dimintai
pendapatnya tentang produk.
3) Penjual
yang berbeda dapat bekerja sama untuk saling menjual silang produk
yang mereka perdagangkan.
4) Memberi
bantuan teknik kepada pemakai, seperti memberikan penjelasan tentang
produknya.
Personal selling dapat
pula digunakan untuk macam-macam tujuan, seperti untuk menimbulkan minat calon
pembeli, menimbulkan preferensi terhadap barang tertentu, mengadakan
transaksi jual-beli, dan sebagainya.
c. Promosi
penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan terdiri dari berbagai
kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel,
displai titik pembelian, pemberian insentif dan kupon. (Cravens, 1996 :
78).
Promosi penjualan dapat dibedakan kedalam
promosi yang diarahkan ke para konsumen, seperti berupa sampel, kupon, potongan
harga, sayembara, dan demonstrasi, atau promosi yang diarahkan kepada pedagang,
seperti berupa diskonto, kontes dealer, atau promosi yang ditujukan kepada para
salesman, yang dapat berupa pemberian bonus.
Pengaruh promosi penjualan acapkali diukur
dan lebih cepat daripada pengaruh periklanan. Penggunaan promosi penjualan
sebagai alat meningkatkan penjualan, memiliki segi positif dan negatif bagi
produsen. Segi positifnya adalah karena banyak alat promosi penjualan yang
dapat menarik perhatian, dapat merubah sifat pasif pembeli terhadap suatu
produk. Melalui alat ini, pembeli diberi informasi bahwa mereka mendapat
kesempatan untuk memperoleh suatu yang istimewa, dimana kesempatan itu hanya
dapat dimanfaatkan kali itu saja. Sedangkan segi negatifnya adalah diantara
alat-alat promosi ini, ada sesuatu yang menimbulkan kesan bahwa produsen
mengkhawatirkan kelancaran penjualan produknya. Apabila alatalat promosi
tersebut terlalu sering digunakan, maka akan timbul pertanyaan pada pembeli
mengenai kegunaan atau kualitas produk yang ditawarkan. Keuntungan promosi
penjualan antara lain :
1) Konsumen dapat memilih secara langsung
tentang produk, baik tentang harga, kegunaan, kualitasnya, tempat penjualannya,
dan sebagainya. Oleh karena itu, konsumen tidak perlu ragu-ragu lagi pada
produk yang ditawarkan
2) Berdasarkan segi sosial, agar dapat mendorong
pengembangan produk baru, para pengusaha akan berusaha untuk dapat menciptakan
produk baru yang lain, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk maju terutama
untuk pengusaha sejenis.
3) Dapat mendorong lebih giat, dalam bekerja
untuk mendapatkan barang - barang yang dibutuhkan, sehingga dapat menciptakan
permintaan yang lebih
banyak akan produk tersebut.
4) Masyarakat dapat memperoleh hiburan
cuma-cuma dari kegiatan promosi tersebut.
d. Publisitas (publicity) (Rhenald
Khasali, 1995 : 10)
Publisitas adalah usaha memacu permintaan
secara non-personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh orang atau organisasi
yang memetik manfaat dari publikasi ini. (Stanton, 1993 : 137).
Perusahaan dan produknya dapat menjadi
perhatian umum, apabila diberitahukan di dalam media massa. Publisitas dapat
memberikan 3 macam manfaat kepada produsen yaitu :
1) Karena pemberitaan dalam media massa oleh
kebanyakan pembaca dipandang otentik dan obyektif, maka mereka cenderung untuk
lebih mempercayai berita daripada iklan.
2) Publisitas dapat mencapai banyak pembeli
potensial yang selalu berusaha menghindari salesman dan periklanan. Hal ini
disebabkan karena pesan penjual sampai pada pembeli potensial sebagai berita
dan bukan sebagai komunikasi yang bertujuan untuk penjualan.
3) Publisitas, seperti halnya periklanan dapat
mendramatisir perusahaan atau produk.
Begitu pula untuk menetapkan sasaran dan
tujuan diperlukan pemikiran. Perencanaan merupakan penentu tujuan dan
mengidentifikasikan metode yang tujuannya agar dapat dicapai. Semua perencanaan
perlu pemikiran cermat dan bermetode. Pemikiran yang cermat dan bermetode
dengan sendirinya adalah hasil sampingan yang bermanfaat dari suatu perencanaan.
(Frans
Gromang, 1989 : 45)
Secara konvensional, perencanaan didahului
oleh analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, bahaya atau resiko yang
dihadapi. (Joe
Setyawan, 1993 : 120)
Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam
perencanaan promosi menurut G. A. Schmoll (dalam Oka A. Yoeti, 1990 : 59)
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan target yang hendak dicapai.
2. Menciptakan dan merumuskan pesan promosi yang
akan dilancarkan.
3. Memilih dan menyeleksi saluran komunikasi dan
media massa yang akan digunakan.
4. Menyediakan anggaran promosi untuk
memperlancar kegiatan promosi dalam bermacam-macam pasar.
5. Membuat program pelaksanaan promosi yang akan
dilakukan
B. Distribusi
1. Pengertian
Distribusi
a) Philip Kotler
(1997:140) saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa
siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
b) The American Marketing
Association , mendefinisikankalau saluran distribusi meupakan suatu struktur
organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer,
pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang
dipasarkan.
c) Menurut Winardi
(1989:299) yang dimaksud saluran distribusi merupakan suatu kelompok
perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan
produk-produk kepada pembeli.
d) C. Glenn WaIters, dalam
tulisannya “Some Problems In Market Distribution” mengatakan bahwa saluran
distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan
antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan
bagi pasar tertentu.
e) Alex S.
Nitisemito mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
f) Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, (1998 : 200)
distribusi adalah proses penyaluran barang yang digunakan produsen kepada
konsumen atau pemakai industri (Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, 1998 : 200).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwaDistribusi
adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan
para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses
distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat,
dan pengalihan hak milik.
2. Bentuk
– bentuk distribusi
a. Salura
Distribusi Langsung
Yang dimaksud dengan Ditribusi Langsung
adalah, suatu penyampaian barang ketangan konsumen akhir yang membutuhkannya
yang dilakukan sendiri (secara menyeluruh) oleh produsen barang tersebut, tanpa
melalui fihak lain sebagai perantara atau middleman (Asri Marwan, 1991 : 272).
Produsen yang memakai cara distribusi
seperti ini mungkin dilatar belakangi oleh beberapa alasan seperti :
1) Didorong oleh sifat
barang yang dihasilkan. Umpamanya barang yang bersifat mudah rusak dan tidak
tahan lama, seperti makanan segar (bukan yang diawetkan). Perusahaan roti
bagaimanapun harus berusaha “menemui” konsumen akhir secepat mungkin sebelum
roti yang dijualnya rusak, karena daya tahannya yang hanya satu atau dua hari
saja.
2) Didorong oleh keinginan
untuk secara dekat dengan konsumen akhir sehingga selalui mengetahui apa yang
diinginkan mereka secara langsung, terperinci dan secepat mugkin. Perusahaan
yang membuat barang-barang kerajinan pakaian wanita dan sebagainya banyak
menggunakan dengan cara ini.
3) Didorong keinginan untuk
“mempengaruhi” pasar. Menjual produk baru, mugkin tidak terlalu mudah bila dibandingkan
dengan menjual produk yang sudah dikenal dipasar
b. Distribusi
Tidak Langsung
Dalam saluran distribusi tidak langsung,
produsen menyalurkan produknya melalui perantara yang kemudian disalurkan
kepada konsumen akhir. Perantara pemasran ini sering disebut juga dengan
pedagang besar atau pengecer.
Ditinjau dari pedagang besar dan pengecer
yang diikutsertakan dalam distribusi barang, maka dikenal tiga tipe distribusi.
Tiga tipe distribusi tersebut antara lain :
1) Distribusi intensif
Biasanya cara penyaluran barang seperti ini
dipakai untuk barang “covinience” dan “industrial supplies” yang pada umumnya
mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi dengan unit pembelian relatif kecil.
Perusahaan berusaha menggunakan jumlah penyalur sebanyak mungkin untuk mencapai
konsumen agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
2) Distribusi selektif
Dapat dipakai untuk berbagai jenis produk,
meskipun volume penjualan yang diinginkan perlu juga dipertimbangkan. Makin
sedikit pedagang besar dan pengecer yang terlibat dapat berarti makin sedikit
volume penjualan yang dapat dicapai.
3) Distribusi eksklusive
Cara ini sebenarnya dapat membatasi kontak
dengan konsumen, sehingga penjualan yang mampu dicapaipun relatif rendah,
tetapi dibalik itu produsen dapat mengawasi langsung kegiatan yang dilakukan
oleh penyalur.
3. Alternatif
Distribusi
Adapun beberapa alternatif saluran
disteribusi yang bisa digunakan antara lain :
a. Distribusi Barang
Konsumsi
1) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling
sederhana, saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.
2) Produsen – Pengecer –
Konsumen
Disini pengecer langsung melakukan
pembelian pada produsen.
3) Produsen – Pedagang besar
– Pengecer – Konsumen
Disini penjual hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja.
4) Produsen – Agen –
Pengecer – Konsumen
Pada saluran ini produsen memilih agen
sebagai penyalurannya yang kemudian agen tersebut memilih sasaran penjualan
terutama ditujukan kepada pengecer besar.
5) Produsen – Agen – Pedagang
besar – Pengecer - Konsumen
Dalam saluran ini produsen menggunakan agen
sebagi perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar dan
menjualnya kepada toko-toko.
b. Distribusi Barang
Industri
1) Produsen – Pemakai
industri
Saluran distribusi ini merupakan saluran
yang paling pendek, produsen secara langsung menjual produknya kepada konsumen.
Biasanya digunakan kepada pemakai industri relatif cukup besar.
2) Produsen – Distributor
industri – Pemakai
Produsen barang jenis-jenis operating supply
dan accesorys equipment kecil menggunakan distribusi industri.
3) Produsen – Agen – Pemakai
Biasanya digunakan produsen yang tidak
memiliki departemen pemasaran, juga perusahaan yang ingin memperkenalkan produk
baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru atau lebih suka menggunakan
agen.
4) Produsen – Agen –
Ditributor industri - Pemakai
Saluran ditribusi semacam ini dapat dipakai
oleh perusahaan degan pertimbangan penjualan terlalu kecil untuk dijual secara
lanngsung.
4. Faktor
– faktor yang memperngaruhi pemelihan saluran distribusi
Dalam menentukan saluran distribusi, pihak
produsen harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Pertimbangan
pasar
Pemilihan saluran distribusi sangat
dipengaruhi oleh pola penbelian konsumen, maka keadaan pasar merupakan faktor
penentu dalam pemilihan saluran distribusi.
1) Konsumen
atau pasar industri
2) Jumlah
pembeli potensional
3) Konsentrasi
pasar potensional
4) Jumlah
pesanan
5) Kebiasaan
dalam pembelian
b. Pertimbangan
barang
Beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan adalah :
1) Nilai
unit
2) Besar
dan berat barang
3) Mudah
rusaknya barang
4) Sifat
teknis
5) Batang
standart dan pesanan
6) Luas
produk line
c. Pertimbangan
perusahaan
1) Sumber
pembelanjaan
2) Pengalaman
dan kemampuan manajemen
3) Pengawasan
saluran
4) Pelayanan
yang diberikan oleh penjual
d. Pertimbagan
perantara
Pada
segi perantara, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Pelayanan
yang diberikan oleh perantara
2) Kegunaan
perantara
3) Sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen
4) Volume
penjualan
5) Ongkos
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap pimpinan perusahaan dituntut untuk
dapat menyusun perencanaan pemasaran yang efektif, sehingga dapat meningkatkan
volume penjualan. Salah satu unsur terpenting dari perencanaan pemasaran adalah
promosi dan distribusi. Kegiatan pemasaran tersebut akan berhasil dan
berkembang bersamaan dalam suatu kegiatan pemasaran yang telah direncanakan.
Pemasaran memegang peranan penting demi kelangsungan hidup perusahaan, selain
produk yang berkualitas, harga yang bersaing, saluran distribusi yang mudah
dijangkau, promosi juga merupakan unsur yang perlu diperhatikan. Bahkan promosi
adalah ujung tombak akan keberhasilan pemasaran.
Kata promosi mempunyai arti untuk
memberitahu, membujuk atau mengingat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989: 68),
promosi difungsikan sebagai kelanjutan dari publikasi sehingga para calon
konsumen tidak hanya mengenal produk yang ditawarkan, tetapi juga mau berbuat
atau bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam alat promosi
tersebut.
Distribusi adalah suatu proses penyampaian
barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana
barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya
menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
B. Saran
Di era globalisasi seperti sekarang,
dapatlah kita menyadari betapa pentingnya masalah saluran distribusi didalam
memasarkan dan menjual suatu produk ataupun jasa. Oleh itu setiap perusahaan
haruslah dapat memilih dan menentukan saluran distribusi yang sesuai dengan
keadaannya, karena saluran distribusi yang tepat untuk satu perusahaan belum
tentu tepat dan cocok bila digunakan oleh perusahaan yang lain, demikian juga
sebaliknya.
Apabila perusahaan sudah memiliki saluran
distribusi yang sesuai , maka sebaiknya perusahaan juga dapat menjalin dan
memelihara kerjasama yang lebih baik lagi, terutama dengan para agen baik yang
berada didalam maupun diluar negeri, dan menjauhkan kemungkinan timbulnya
kontlik diantara mereka, sehingga arus distribusi produk maupun jasa dapat
berjalan dengan lancar.
Kelancaran penyaluran produk ataupun jasa
sampai kepada pemakai akhir, tentu saja sangat mempengaruhi kemajuan perusahaan
baik dari segi keuntungan yang diperoleh dari jumlah penujualan yang besar,
maupun dari segi kepercayaan dan pandangan yang baik konsumen terhadap
perusahaan. Semua itu akan sangat membantu perusahaan untuk tetap maju dan
berkembang didalam persaingan bisnisnya.
Borgata Hotel Casino & Spa | Dr.MCD
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa is Atlantic City's premier 여주 출장샵 integrated resort 파주 출장샵 destination, 김제 출장샵 offering unparalleled 안산 출장샵 service and superior entertainment.Casino · Restaurants · Borgata 구리 출장마사지 Hotel Casino & Spa