PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut
arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal
yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS,
memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut:
“pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk
mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
orang-orang atau karyawan agar mereka besemangat dan dapat
mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa
definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis sebagai berikut:
- George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
- Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
- Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaski antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang.
- G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
- M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan.Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimanadikehendakidariorang-orangtersebut.
2.2. Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu
karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini
akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada
pencapaian tujuan perusahaaan.,
Sumber motivasi ada tiga factor yakni :
(1). Kemungkinana untuk berkembang
(2). Jenis pekerjaan
(3). Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat
mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa
aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
a. Rasa aman dalam bekerja
b. Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif
c. Lingkungan kerja yang menyengangkan
d. Penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari
manajemen.
Dengan melibatkan karyawan dalam
pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan
rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan,
output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat
menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
2.3. Teori – Teori Motivasi Kerja
1.Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan
yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri
manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
Aktualisasidiri
Kebutuhan
untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesutu
Penghargaan diri
Kebutuhan
akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
Kepemilikan sosial
Kebutuhan
merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi,
berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
Rasa aman
Kebutuhan
rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan
lingkungan hidup
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan
fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai
kebutuhan terendah
Bagian di
atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu
mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow.Semakin ke atas kebutuhan
seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria
kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan
kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita / harapan individu
untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya.Jika dilihat dari struktur dan
keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada
peringkat kebutuhan fisiologis.
2.
Teori David Mc Uelland
David
Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard
menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam
organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan
kepada tiga hal, yaitu:
•
Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk
mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga
perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
•
Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas kerja (need for power), kebutuhan untuk
membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya
masing-masing.
•
Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan
mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
3.
Toeri Mc Gregor
Dogles
Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusianegative dengan tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah
melakukan penyelidikan tentang perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc.
Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalamorganisasi sebagai
berikut:
Teori
X (negative) merumuskan asumsi seperti:
• Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada
kesempatan dia akan menghindari atau
bermalas-malasan dalam bekerja.
• Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus
diatur dan di kontrol
bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika
tidak bekerja dengan sungguh
- sungguh.
• Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari
tujuan formal sebisa mungkin.
• Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor
lainnya yang berhubungan
erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan
sedikit ambisi.
Sebaliknya
teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Manusia dapat memandang pekerjaan
sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah.
• Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri
sendiri jika mereka melakukan
komitmen yang sangat objektif.
• Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan
inovatif adalah tersebar secara
meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top
manajement/dewan direksi jadi
teori MC. Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y
dari perilaku sumber daya
manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide
secara partisipasi manusia dalam kepuasan
kerjanya.
4.
Teori M. Scott Myers
M.
Scott Myers dari Texas menelaah 5 kelompok karyawan yaitu: ilmuwan, insinyur,
penyelia pembuatan, teknisis pria yang dibayar berdasarkan jam, dan perakitan
wanitan. Myers menerangkan 2 tipe karyawan: pencari motivasi adalah karyawan yang dimotivasi oleh keberhasilan
pelaksanaan, tanggung jawab, pertumbuhan, pengembangan, pekerjaan itu sendiri
dan pengakuan, sedangkan pengelak motivasi biasanya terlalu memikirkan/merasa
tidak puas dengan faktor-faktor seperti upah dan tunjangannya. Karena itu
manajer yang ingin memotivasi karyawan harus menentukan orientasi kelompok dan
sesudah itu menerapkan langkah-langkah perbaikan yang layak.
5.
Toeri Frederick Herzberg
Menurut
teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai,
yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
•
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar
seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus
mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar
bawahan dapat berusaha mencapai hasil.Selanjutnya agar pemimpin memberi
semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan
pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
•
Recognition (pengakuan)
Pengakuan
terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi surat penghargaan
- Memberi hadiah berupa uang tunai
- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi kenaikan gaji dan promosi
•
The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin
membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan
dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam
pekerjaannya.
•
Responsibilities (tanggung jawab)
Agar
responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus
menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri
sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
•
Advancement (pengembangan)
Agar
faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat
memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung
jawab.Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk
mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti pendidikan
atau latihan lanjutan.
2.4. Motivasi
Bersifat Positif
Setiap
pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan
motivasi yang tepat dan cocok.
•
Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan
manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya
dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup.Terutama apabila pekerjaan baik
dihargai tanpa, komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran.
Bagaimana penghargaan terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan
menyenangkan hati itu.
•
Komunikasi dan informasi
Pemberian
informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip,
desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan komunikasi kepada karyawan
dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah diberikan penjelasan atau
informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi dalam bekerja.
•
Persaingan, partisipasi dan kebanggaan
Pada
umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur.Sikap dasar ini
bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan
yang sehat dalam menjalankan tugasnya.Pemberian hadiah untuk yang menang merupakan
bentuk motivasi postif.Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di peroleh
manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak
sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang
diberikan dan adanya perasaan diperlukan.Kebanggan disini sebagai alat motivasi
dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
2. 5. Berbagai
Pandangan Motivasi Kerja Dalam Organisasi
-
Model tradisional
Model
motivasi tradisional dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor
untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan
berhasil, para manajer menggunakan sistem upah.Semakin banyak mereka
menghasilkan/mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan
mereka.
-
Model hubungan manusiawi
Elton
Maya dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak
sosial yang dialami mereka, dan kebosanan serta rutinitas pekerjaan merupakan
hal-hal yang mengurangi motivasi dalam bekerja.Sehingga mereka menganjurkan
para manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial dan
membuat mereka merasa penting dan berguna.
Perusahaan
mencoba untuk mengakui kebutuhan sosial karyawan dan mencoba memotivasi mereka
dengan meningkatkan kepuasan kerja.Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan
untuk mengambil keputusan dalam pekerjaannya.Dalam model atasan mereka
memperlakukan dengan baik dan tenggang rasa juga penuh perhatian atas kebutuhan
mereka.
-
Model sumber daya manusia
Tugas
manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang
saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai
tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai
dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
2. 6. Insentif
Bagi Para Manajer dan Eksekutif
1.
Insentif jangka pendek bonus tahunan
Hal
ini bertujuan untuk motivasi kinerja jangka pendek dari para manajer dan
dikaitkan dengan keuntungan perusahahaan.Bonus ini dapat menghasilkan
penyesuaian kurang lebih 25% lebih dari total pembayaran. Tiga hal yang harus
dipertimbangkan dalam hal ini adalah:
•
Memenuhi syarat
Berdasarkan
satu survei, sekitar 25% perusahaan memutuskan dapat memenuhi syarat
berdasarkan pada sebuah kombinasi beberapa faktor, termasuk level/jabatan pekerjaan,
level gaji pokok, dan pertimbangan kebebasan memilih,
Seorang
eksekutif yang mendapatkan gaji dan $ 150.000 bisa mendapatkan bonus lagi
80%.Sedangkan seorang manajer yang mendapatkan $ 80.000 hanya bisa mendapatkan
lagi 15% dari gaji bonus. Sebuah perusahaan biasa dapat membuat sebuah rencana
dimana eksekutif bisa mendapatkan 45% dari gaji pokok, manajer 25% dan
personalia penyeliaan 12%.
•
Ukuran dana
Perusahaan
juga harus memutuskan total jumlah bonus yang tersedia ukuran dana. Dalam hal
ini perusahaan memiliki rumus masing-masing satu alternative adalah menyimpan
sebuah jumlah minimal keuntungan.
•
Penghargaan perorangan
Biasanya
sebuah bonus target (dan juga jumlah maksimum, barangkali dua kali lipat bonus
target) ditetapkan bagi setiap posisi yang memenuhi syarat, dan penghargaan
aktual mencerminkan kinerja seseorang. Perusahaan menghitung peringkat kinerja
bagi setiap manajer, menghitung perkiraan bonus total awal, dan membandingkan
total jumlah uang yang dibutuhkan dengan dana bonus yang tersedia. Jika
diperlukan, mereka kemudian menyesuaikan perkiraan bonus perorangan.
Perusahaan
harus memiliki peraturan yang tepat, antara lain: jangan membayar pembuat
kinerja yang luar biasa dengan jumlah yang kurang daripada target penghargaan
mereka, bagaimanapun kinerja organisatoris dana berikan mereka penghargan yang
lebih besar daripada yang anda berikan bagi manajer lainnya.
2.
Insentif jangka panjang
Pengusaha
menggunakannya untuk memasukkan perspektif kedalam keputusan para eksekutif
mereka, dengan memberikan mereka mengakumulasikan modal (biasanya opsi untuk
membeli saham perusahaan) yang hanya dapat dibuangkan setelah sejumlah tahun
tertentu, insentif itu antara lain:
•
Opsi saham
Opsi
saham adalah hak untuk membeli sejumlah tertentu bagian dari saham perusahaan
dengan melaksanakan opsi mereka untuk membeli bagian tersebut dimasa mendatang,
tetapi pada harga saat ini asumsinya adalah bahwa harga saham itu akan naik.
Sebagai contoh, diperkirakan bahwa ospi saham telah bertanggung jawab untuk
hampir 63% dari kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan puncak Amerika tahun
2000 bagi para CEO mereka, hal itu dari 26% tahun 1994,
dan 2% pada awal 1980-an.
Pada
tahun lalu, perusahaan seperti Apple Computer, Pacivic Care healt System, dan
Lehman Brothers semuanya memberikan bagian dan opsi saham kepada para karyawan
mereka yang sama dengan sekitar 15% dari total saham mereka yang beredar, opsi
saham yang tidak memenuhi persyaratan adalah yang paling popular. Ospi mereka
dalah untuk membeli saham pada harga awal, biasanya nilai pasar wajar pada
waktu pemberiannya.Untuk itu, para CEO diberikan penghargaan pemberian mega
opsi yaitu pemberian besar dimuka dalam bentuk pemberian tahunan.
•
Rencana opsi saham berbeda
Karyawan
berbeda cenderung untuk memiliki rencana opsi saham berbeda, rineka bagi
karyawan penting (seperti eksekutif puncak) biasanya memberikan nilai tinggi
yang sangat berarti dari saham yang dapat diterima karyawan.
Program
karyawan penting mungkin hanya sampai pada segelintir eksekutif puncak dan memberikan
insentif ekonomis yang berarti untuk memotivasi orang-orang ini dan
mempertahankan mereka dalam dewan.Terlalu banyak opsi saham dapat menjadi
terlalu berlebihan.Untuk itu, diperlukan pasar saham tergantung.
•
Rencana lain
Rencana
lain ini seperti hak apresiasi saham, rencana pencapaian kinerja, rencana saham
terbatas dan rencana saham bayangan.
•
Rencana kinerja
Rencana
kinerja adalah rencana yang pembayaran nilainya tergantung atas kinerja
keuangan yang diukur terhadap tujuan yang ditetapkan pada awal periode beberapa
tahun atau disebut dengan bonus.
•
Tunai versus opsi saham
Hal
ini tetap berlaku walaupun perusahaan yang membayarkan bonus tunai telah
menghabiskan lebih banyak dan untuk membayar rencana insentif mereka.Masalah
yang paling serius adalah dengan mengenali ukuran kinerja yang tepat.Untuk itu
hanya bisa menggunakan ukuran kinerja saham yang berhubungan dengan penciptaan
kemakmuran pemegang saham.Seperti pengembalian hasil ekuiti.
0 Response to "Motivasi Kerja Dalam Pegantar Bisnis"
Posting Komentar